Mencekatku dalam harmoni
penciptanya
Kini, hanya aku dan Dia
Malu itu mengabut tak mampu
ku menutup
Malu karna tlah lalai
memuliakan-Nya
Tenggelam kelam dalam
euforia alam semu
Ijinkan lenganku merengkuhMu
Ijinkan tanganku menggores
namaMu di setiap sudut otakku
Meramu agung namaMu di
relung hati dan aliran nadiku
Kini, hanya aku dan Engkau
Sesalku masih tak bermuara
Terus berotasi di sela
fikirku
Bahkan retorikaku terdengar
kaku membeku
Saat mulut ini tak mampu
berkomentar
Jiwaku mati menanti arti
Terkesiap dalam harap-harap
senyap
Kini, hanya aku dan Tuhanku
Khilaf merasuk syaraf
memohon maaf
Mengais asa dalam bayang
paradigma
Seharusnya, memang hanya aku
dan Tuhanku
Kudekap kuat sunyi ini bersamaMu
Layaknya frase yang kuat
terikat
Ibarat atom yang saling
bereaksi
Karena
memang harusnya begitu,
Hanya aku dan Tuhanku
kelas bahasa indonesia 30-11-12
No comments:
Post a Comment