Saturday, December 22, 2012

Memang Harusnya Begitu (Aku dan Tuhanku)

Irama tak bernada dari gemericiknya
Mencekatku dalam harmoni penciptanya
Kini, hanya aku dan Dia
Malu itu mengabut tak mampu ku menutup
Malu karna tlah lalai memuliakan-Nya
Tenggelam kelam dalam euforia alam semu

Ijinkan lenganku merengkuhMu
Ijinkan tanganku menggores namaMu di setiap sudut otakku
Meramu agung namaMu di relung hati dan aliran nadiku
Kini, hanya aku dan Engkau
Sesalku masih tak bermuara
Terus berotasi di sela fikirku
Bahkan retorikaku terdengar kaku membeku
Saat mulut ini tak mampu berkomentar
Jiwaku mati menanti arti
Terkesiap dalam harap-harap senyap

Kini, hanya aku dan Tuhanku
Khilaf merasuk syaraf memohon maaf
Mengais asa dalam bayang paradigma
Seharusnya, memang hanya aku dan Tuhanku
Kudekap kuat sunyi ini bersamaMu
Layaknya frase yang kuat terikat
Ibarat atom yang saling bereaksi
Karena memang harusnya begitu,                                   
Hanya aku dan Tuhanku 



kelas bahasa indonesia 30-11-12

Sunday, July 22, 2012

A whole different world

Ohayoo.. ngga kerasa ya, udah 3 tahun ngerasain pait manisnya masa putih biru. Yap, masa putih abu-abu is waitin' vo ya. Be ready cause a whole different world will be begun.

Sering banget denger anak SMP yang mau lulus bilang "Ah paling enak ya masa SMP, kalo SMA udah terlalu serius, ngga bisa santai." Tapi kenyataannya, anak SMA dan kebanyakan orang yang pernah ngalamin masa putih abu-abu bilang kalo SMA is worth more than everything.

"Masa SMA emang yang paling enak, walaupun banyak moment ngga enak nya, but we will see, Senior High School is the best thing that's ever happened to us. That's it." kata salah seorang kakak kelas.

So, kenapa harus takut? Memang banyak sih berita-berita di socmed yang bilang kalo banyak siswa SMA yang masuk ke pergaulan yang salah, banyak anak SMA yang dibully kakak kelasnya, banyak yang berhenti sekolah karena takut. But, the point is, itu semua tergantung kita mau menanggapinya bagaimana. Kalo kita bisa jaga diri, ngga bakal deh ada istilah pergaulan bebas. Kalo masalah takut sama kakak kelas, kenapa harus takut? Toh mereka juga sama derajatnya kaya kita. Let it flow aja, the wheels are still turning, right?

Eh gaje deh, judulnya ngga nyatu. Sebenernya maksud nulis entri ini mau cerita masa SMAku yang 180 derajat beda banget sama waktu SMP. Tapi awalannya dikasih kata pengantar dulu biar sip (?)

It's a whole different world of mine, wait... apanya yang beda? Banyaaak. Pertama, seragamnya beda (oke, yang ini semua orang udah tau-_-). Kedua, temen-temen dan gurunya beda semuaa. Terus sampai hal yang lebih spesifik, kaya berangkat sekolah sendiri, mandi pake air dingin, tinggal pisah sama orang tua, nyetrika baju sendiri, dan banyak hal lain lagi. Yap, serasa jungkir balik dunia nya (oke, yang ini lebay)

Enough ya. Huahaha apa ini, pembukanya banyak banget, isinya cuma satu paragraf. K, Welcome to Senior High School. Have a nice 3 years!


Byee~


Highschool

Tuesday, May 29, 2012

Happiness of Mine

Someone said, “Bahagia itu ketika kita bisa melihat orang yang kita sayangi bahagia. Meskipun kita sendiri terluka karenanya”

Aku salut sama siapapun yang pernah bilang kaya gitu. Tapi apa engga berlebihan kalo ditambahin kalimat yang kedua? Emangnya bisa ya bahagia karena terluka? 

Di sini aku bukannya mau merubah paradigma kalian tentang bahagia. Aku cuma mau menulis apa itu bahagia dari sudut pandangku sendiri. Everyone’s different, so ngga salah kan kalo mau berpendapat?

Masih berkaitan sama kutipan di awal postingan ini. Aku ragu aja, apakah orang yang bilang itu bener-bener ngerasain bahagia dalam arti yang sebenarnya? Kalo aku bilang sih, NGGA MUNGKIN. Menurutku bahagia itu ya bahagia. Itu udah harga mati. Ngga usah ada embel-embel “Meskipun kita sendiri terluka karenanya” kaya yang orang bilang tadi. Kalo masih ada embel-embel kaya gitu emang sih masih bisa dibilang bahagia, tapi bahagia yang dipaksa. Tapi kan mana ada bahagia yang dipaksa, sama aja nelangsa kalo begitu ceritanya. Atau bahasa gaulnya galau atau nyesek atau apalah itu ngga ngerti.

Nah, kalo sampai aku bilang, “Bahagia itu ketika kita bisa melihat orang yang kita sayangi bahagia. Meskipun kita sendiri terluka karenanya” itu sama aja aku bohongin diri sendiri dan orang lain. Buat apa kita sok-sokan bahagia kalo dalam hatinya sakit? Udah dosa karena bohong, ditambah hatinya sakit lagi. Ampuun deh kesian banget tuh yang pernah ngalamin kaya gituan *sigh*

Nah sebenarnya inti dari postingan ini adalah apa itu bahagia dalam kamusku sendiri. Dan, bahagia adalah di saat kita bisa tersenyum, bukan hanya mulut kita tapi hati dan jiwa kita juga tersenyum. That’s it. Nggak peduli orang lain berkata apa, nggak peduli suasananya seperti apa, kita akan selalu bisa tersenyum, senyum yang tulus dari hati, dan disitulah kebahagiaan itu ada. Everyone deserves happiness, and all you need is just happiness, engga susah kok buat dapetin kebahagiaan. Itu semua tergantung dari masing-masing individu untuk mengartikan bahagia dalam sudut pandang mereka sendiri.

Everyone has a different definition of happiness. Define your own happiness clearly.

Monday, May 21, 2012

Goin' Somewhere

 Goin' Somewhere
 

Sometimes I wish I could fly..
If I could I would go to a place, far, far, away
Somewhere where there are unicorns, butterflies, dand pretty rainbows
Somewhere where everyone is smile
and there is no such thing as hate
Somewhere where I can just have fun
and do what I want without people telling me what to do
Somewhere where the only time I see people cry
is from crying tears of laughter


#tsaahhh apabanget ini, maklum ya kalo jelek banget u,u masih newbie.
-210512-